Di dalam hidupnya, manusia perlu yang namanya cinta, terlebih cinta dari sang pencipta. Yang tidak memiliki batas dan jumlah, namun bagaimanakah cara untuk mendapatkan cinta dari Allah Rab semesta alam. Sedikit ini semoga bisa bermanfaat dan dapat menjadi penyemangat bagi kita untuk senantiasa menggapai ridha dan cinta-Nya Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dalam perkara ini Al Qur’an telah memberikan kesaksian yang
sangat nyata, sebagaimana firman Allah Subhanahu
wa Ta’ala :
“sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat
dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri”. (Qs. Al-Baqoroh: 222)
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang yang
berperang dijalan-Nya, dalam barisan yang teratur, seakak-akan mereka seperti
suatu bangunan yang kokoh. (Qs,
Ash-Shaff: 4).
“Katakanlah jika kalian benar-benar mencintai Aku maka
niscayaaku akan mengampuni dosa-dosa kalian” (Qs.
Ali-Imran: 31)
Allah juga mengingatkanbahwa Dia tidak akan mengadzab
siapapun yang ia cintai.
Adapun diantara bentuk-bentuk cinta-Nya Allah Ta’ala kepada
seorang hamba adalah :
Allah Ta’ala akan mengujinya. Ini sebagaimana sabda
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Sesungguhnya jika Allah
mencintai seseorang hamba, maka ia akan mengujinya. (HR. At-Tirmidzi)
·
Dan diantara tanda yang paling kuat bahwa
Allah Ta’ala cinta kepada hamba-Nya adalah ;
1. Pengaturanya yang baik.
2. Keadaan yang terbimbing dengan baik sejak kecil.
3. Iman yang bersemayam di hatinya.
4. Mengikuti apa yang dapat mendekatkan dirinya kepada Allah Ta’ala.
5. Allah Ta’ala akan memudahkan segala urusanya.
6. Meluruskan Dzahir dan Batinya.
·
Adapun diantara tanda-tanda cintanya
seorang hamba terhadap Rabb-Nya, yaitu ;
1. Taat kepada Allah dan tidak mendurhakai-Nya.
2. Mementingkan apa yang dicintai Allah daripada apa yang ia cintai.
3. Menerima dan ridha atas apa yang telah ditakdirkan oleh Allah
kepadanya.
4. Selalu berdzikir kepada Allah dan selalu menyebut nama-Nya.
“Katakanlah, ‘Jika
kalian benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa kalian.” (QS. Ali-Imran : 31)
5. Mengasingkan diri untuk bermunajat kepada Allah.
6. Merasa sayang atas kesempatan yang terlewatkan tanpa menyebut nama
Allah.
Tsabit Al-Bannani
berkata,
“Aku
terus-menerus melakukan shalat selama dua puluh tahun, dan selama dua puluh
tahun itu pula aku mendapatkan kenikmatan.”
7. Sayang terhadap
sesama manusia, mengasihinya dan bersikap tegas terhadap musuh-musuhnya.
Jika semua
tanda-tanda ini berada pada diri seorang hamba, maka sempurnalah cintanya dan
mendapatkan minuman yang jernih di akhirat, yang dihidangkan khusus baginya.
Dan barang siapa yang cintanya bercampur kepada selain Allah, maka dia akan
mendapatkan kenikmatan di akhirat sesuai dengan kadar cintanya, atau bahkan
tidak mendapat kenikmatan sedikitpun.