Hari kasih sayang, Atau biasa disebut Valentine’s Day, pada Tanggal 14 Februari adalah sebuah
hari di mana para kekasih dan mereka yang jatuh cinta menyatakan citanya dengan
memberi coklat , kartu berbentuk hati atau segala macam hadiah untuk orang yang
disayangi, Tradisi ini biasa dilakukan di Dunia Barat.
Tapi tahukah anda ternyata banyak para muda-mudi Muslim
kita yang ikut-ikutan merayakanya. Padahal menurut The greeting Card Association ( Asosiasi Kartu Ucapan AS) di
Negara Barat hari raya ini merupakan hari raya
kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan, tidak mengerti
mengapa masih banyak sahabat Muslim kita ikut-ikutan tradisi Barat? Seperti tidak memiliki tradisi sendiri saja, hari raya
orang lain dibesar-besarkan tapi hari rayanya sendiri malah dilupakan.
Bukan Cuma itu saja, karena sangat kentalnya gaya
ikut-ikutan pemuda Muslim kita
sama tradisi Barat, banyak cara yang
mereka lakukan dalam merayakan
hari ini, sampe-sampe pada hari Valentine’s
Day jadi ajang berbuat maksiat,
ada yang cuma sekadar mengucapkan kasih sayang dengan memberikan kartu,
ditambah lagi dengan ngasih bunga, coklat dan hadiah yang lain, ada yang dengan
memberikan ciuman, pelukan dan yang lebih parah lagi adalah si wanita yang rela sampai memberikan keperawanannya pada si
laki-laki sebagai tanda kasih sayangnya. Naudzubillah
Min dzalik!
Jika kita berfikir jernih saja, apa sih artinya Valentine’s Day itu? Kalo hari kasih sayang kenapa
harus di buat hari? Padahal mengungkapkan rasa kasih sayang itu kan gak mesti di tentukan waktunya,
kapanpun dan di manapun kasih
sayang itu bisa dungkapkan, lagi pula kepada siapa sih kita mengucapkan kasih
sayang itu? Tentunya untuk para muda-mudi yang sedang dilanda cinta. Padahal di
dalam Islam hubungan yang berjenis pacaran sebelum menikah itu dilarang lo! Lah, terus buat apa kita merayakan Valentine’s Day?
Untuk para remaja yang masih lugu-lugu agar benar-benar mendalami ilmu agama, karena ilmu itu adalah pondasi kita dalam
beramal, baik buruknya sesuatu tergantung dari ilmu yang kita miliki, setidaknya ada
beberapa alasan mengapa Islam melarang kita merayakan Valentine’s Day. Coba kita
resapi dan renungkan bersama apa alasan tersebut.
Pertama Syarat dengan kesyirikan.
Tau kah, dinegeri asalnya Valentine’s
Day bermula dari rangkaian
upacara Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk
dewi cinta (Queen of Feverish Love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda
mengundi nama-nama gadis dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak
dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasanganya selama setahun untuk
senang senang dan obyek hiburan. Pada 15 februari, mereka meminta perlindungan
dewa Lupercalia dari gangguan
serigala. Nah kalo kita ikut-ikutan ngerayain Valentin’s
Day berarti sama saja kita
ikut membesarkan hari upacara penyembahan dewa Lupercalia.
Dan menurut versi yang lain menceritakan Bahwa Kaisar Claudius II
menganggap tentara muda lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan dari pada
orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun
st.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga ia akhirnya ditangkap dan di hukum gantung pada 14
Februari 269 M. Menurut dua versi ini tidak ada alasan lagi kita
boleh merayakan Valentin’s Day.
Kedua, Tasyabuh
Di dalam Islam kita dilarang
menyerupai agama lain dalam tingkah laku, gaya atau tradisi yang sudah menjadi
kekhususan agama lain, terlebih Yahudi
dan Nasrani. Justru kita diperintahkan agar menyelisihi mereka, jika kita
mengikuti berarti kita dianggap sama dengan mereka dan bagian dari mereka.
Padahal Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi wa Sallam telah
menjelaskan di dalam sabdanya,
“Sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan dan gaya orang-orang
sebelum kalian sejengkal sejengkal, sehasta sehasta, secara bertahap sehingga
sampai mereka memasuki lubang biawak sekalipun kalian akan mengikutinya”. Para
sahabat bertanya, ”Yahudi dan Nasrani?”. Jawab Rasul, ”Siapa lagi kalau bukan
mereka”. [HR. Bukhari, Muslim, Ahmad]
Coba kita perhatikan kaum Muslimin sekarang, apa yang di sabdakan
nabi ternyata betul-betul terjadi dan bisa kita saksikan, Kaum Muslimin iBarat
bebek. Kerjaanya ikut-ikutan produk Barat contohnya Valentine’s Day
Ketiga, Mendekati Zina
Yang ketiga inilah yang pasti tidak
luput dari perayaan Valentine’s
Day, laki-laki dan perempuan yang bukan mahram berkhalwat (Berdua-duaan) pada
hal mereka bukan pasangan yang halal, Allah ta’ala berfirman:
Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang
buruk ( Al-Isra:36).
Nah realita inilah yang banyak
terjadi, pemuda-pemudi saling memadu kasih dan mengucapkan kasih sayang,
berlanjut kepada perzinaan yang dilarang agama berawal dari Valentine’s Day.
Keempat, Hura-Hura
Valentine’s Day mendorong kita untuk Membuang buang waktu dan harta untuk hal yang
tidak bermanfaat dan ini termasuk dalam category tabdzir yang disukai syaithan. Dari sebab
ini, kita sebagai seorang Mukmin kaffah agar senantiasa beramal dengan Ilmu
yang benar. Sudah saatnya kita berhenti dari sifat mengekor tradisi orang lain.
lebih-lebih tradisi tersebut dilarang dalam Agama.
Semoga kita dihindarkan dari
perbuatan ini, amiiin!
Wallahu A’lam